Tuesday, February 16, 2016

Fajar

Jika embun bergutasi
Bulan mulai menutup diri
Lalu Matahari mengintip malu-malu
Menimbulkan semburat kemerahan di ufuk timur
Ayam jantan mulai berseru
Sedang jangkrik semakin membisu Berganti kicauan burung yang memanggil induknya
Saling bersahutan satu sama lain
Lalu aku menyebutnya fajar

Bedug bertabuh menyeru kami memenuhi panggilan-Mu
Lantunan suara-suara penyeru-Mu memenuhi langit
Langit semakin kemerahan
Kemudian aku sebut ini shubuh

Matahari dengan angkuhnya mulai meninggi
Daun memanfaatkan sinarnya untuk proses fotosintesis bersama embun
Kupu2 mengepakkan sayapnya dan membantu bunga menyebarkan putiknya
Bisakah aku sebut ini pagi?

Pagi, bisakah aku titipkan pesan pada malam agar fajar segera datang tanpa senja yang muram~


Langit, Bumi dan Embun

Langit tak perlu menjelaskan bahwa dia tinggi
Bumi tak perlu menjelaskan bentuknya yg bulat
Embun tak perlu mengatakan bahwa dia sejuk
Pun dengan kehidupan ini
Tak perlu menjelaskan betapa bahagianya hidupmu pada orang lain
Tak usah mengatakan deritanya hidupmu pada dunia
Apalagi menceritakan seluruh kebaikan pada setiap orang
Tak perlu memaksa orang lain untuk memahami hidupmu karna cukuplah Allah bagimu
Sebab Dia-lah Yang Maha Mengetahui